Monday, January 30, 2012

MENGHADAPI KESUSAHAN....

Menghadapi Kesusahan...

Tidak ada apa yang perlu dikhuatirkan atau dirisaukan secara keterlaluan dalam hidup ini apabila mendapat atau menghadapi kesusahan. Susah dan senang sudah lumrah hidup, pasti digilirkan antara keduanya, kalau tidak kerap, jarang-jarang, paling tidak pun kadang-kadang. Pasti akan berlaku salah satu antaranya, kalau tidak senang, pasti susah, kalau tidak susah, pasti senang. Risau atau sedih apabila menghadapi kesusahan adalah perasaan yang fitrah. Memang ia tidak dapat dielakkan. Tetapi yang dapat dielakkan ialah kerisauan yang melampau atau berlebihan sehingga memberi kesan negatif kepada diri.

Apabila menghadapi kesusahan, yang kita perlukan bukanlah sikap putus asa, tetapi sabar dan terus berusaha. Sama ada usaha kita membuahkan hasil atau tidak, itu bukan urusan kita. Itu urusan yang Esa, urusan kita ialah berusaha, berdoa dan bertawakkal. Bersyukurlah dengan apa yang telah ada dan apa yang telah kita perolehi berbanding orang lain yang di belakang kita, yang tidak ada apa-apa atau tidak memperoleh apa-apa atau kalau memperoleh pun kurang dari apa yang kita dapat.

Kebiasaannya, apabila berada dalam kesusahan, kita mengharapkan ada orang datang menolong kita. Itu juga lumrah, tetapi biarlah ia berpada-pada saja, jangan terlalu berharap kelak kalau kita tidak dapat apa yang kita sangat harapkan kita akan kecewa dengan teruk. Berharaplah dengan sederhana dan berpada-pada saja, andai harapan kita tidak tercapai pun, tidaklah teruk sangat kita kecewa. Setidaknya kecewa kita itu sederhana dan berpada-pada saja juga. Tidak payahlah kita menaruh sangat harapan kepada manusia untuk menolong kita, kerana manusia itu makhluk yang lemah. Lebih baik kita menaruh harapan pada yang Maha Esa kerana Dia ialah Pencipta Makhluk, Dia Maha Kuasa. Dia berkuasa untuk menggerakkan hati-hati manusia dan menggerakkan sendi-sendi manusia untuk datang menolong kita dengan apa cara yang Dia suka. Berharap dan berdoalah kepada Yang Maha Esa terlebih utama dan lebih dahulu daripada berharap kepada manusia.

P/s ~ Mudah untuk menulis tetapi hanya orang yang merasai tahu hakikat sebenar~

TIGA LANGKAH MENGHADAPI DUGAAN



Tiga langkah menghadapi dugaan

Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah dan pada masing-masing terdapat kebaikan. Raihlah apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu, jangan berkata “Andai saya berbuat begini pasti akan begitu”, tapi katakanlah “Allah telah mentakdirkannya dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi”, kerana sesungguhnya kata ‘seandainya’ membuka perbuatan syaitan. (hadis riwayat Muslim)

“Raihlah apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, dan jangan bersikap lemah”.

Syed Alwi Alatas menulis tentang hadis ini dalam bukunya ‘Bila Allah menduga kita’ (Mustread Sdn Bhd, 2010).

Dalam dugaan paling berat sekalipun masih tersisa sedikit manfaat. Jangan biarkan dugaan melalaikan kita dari meraih manfaat yang berbaki. Jangan biarkan kerugian dua kali, kali pertama kerana dugaan itu sendiri dan kali kedua kerana lalai dari meraih manfaat yang masih tersisa dari dugaan tersebut. Kalau tidak dapat mengambil semuanya, jangan ditinggalkan semuanya, ambillah mana yang dapat. Dugaan yang berlaku memang di luar kawalan kita, ia bukan urusan kita, ia urusan Allah, maka kita serahkan kepada Allah. Adapun manfaat yang masih tersisa dari dugaan tersebut adalah dalam kawalan kita. Ia adalah urusan kita. Ia adalah pilihan kita sama ada untuk meraihnya atau mensia-siakannya.

Allahlah sebaik-baik tempat untuk mengadu dan meminta tolong. Allah tidak pernah merasa jemu kepada hamba yang minta pertolongannya, sedang manusia senang jemu kepada orang yang asyik minta tolong. Allah pasti dapat menolong, tetapi manusia belum pasti dapat menolong.

Ketika dugaan menimpa kita, kita secara semulajadi menjadi lemah. Kelemahan ini adalah di luar kawalan kita. Kita tidak ada pilihan untuk mengelak dari berlaku demikian. Tetapi kita ada pilihan bagaimana untuk bersikap dalam menghadapi dugaan tersebut, sama ada untuk menghadapinya dengan semangat juang yang kuat atau dengan semangat yang lemah. Apa akan terjadi jika kita yang sedia lemah oleh dugaan yang menimpa menangani pula dugaan tersebut dengan lemah. Kita menjadi dua kali lemah. Masalah tidak akan selesai. Beban tidak menjadi makin ringan, malah berlipat ganda menjadi makin berat. Sedangkan jika kita bersikap kuat semangat dalam menghadapi dugaan, kita telah menghapuskan kelemahan yang menimpa kita dengan kekuatan semangat kita. Kelemahan itu menghilang dan yang tinggal hanyalah kekuatan semangat kita dan akhirnya kita akan menjadi kuat.


~Allah bersama dengan kita~